Program Tahfidzul Qur’an merupakan program unggulan yang digunakan oleh MTsN 13 Jakarta sebagai upaya dalam mencetak generasi qur’ani yang cinta Al-Qur’an. Program ini juga merupakanupaya dalam mencetak penghapal Al-Qur’an dimulai sejak dini, yaitu sejak Tsanawiyah. Setelah terjadinya pandemi Covid-19 yang membuat banyak perubahan pada setiap sektor kehidupan, termasuk pendidikan yang pada akhirnya menciptakan bentuk Pembelajaran daring, program yang diunggulkan ini tetap berjalan dengan menggabungkan media pembelajaran jarak jauh dengan pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun lokasi penelitian yaitu di MTsN 13 Jakarta Gedung A dengan 3 orang narasumber. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui danmenganalisis model pembelajaran di masa pasca-pandemi yang digunakan oleh guru di MTsN 13 Jakarta dalam program Tahfidzul Qur’an. Hasil penelitian menunjukan bahwa program Tahfiz ini menggunakan metode dan media yang diseragamkan seperti penggunaan mushaf al-Qur’an blok warna. Para pembimbing menerapkan metode seperti klasikal, talaqqi dan muroja’ah sebagai metode pembelajaran. Selain itu juga masih ada penerapan media online sebagai sarana pembelajaran, misalnya penggunaan WhatsApp Video Call untuk melakukan setoran hapalan. Hal ini menjadi salah satu bentuk adaptasi PJJ ke masa pembelajaran pasca-pandemi saat ini.